Raharja Community
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Tri Joko 'Jackmania' Rubiyanto, Juara Desain Aplikasi iPad Tingkat Dunia di Las Vegas

Go down

Tri Joko 'Jackmania' Rubiyanto, Juara Desain Aplikasi iPad Tingkat Dunia di Las Vegas Empty Tri Joko 'Jackmania' Rubiyanto, Juara Desain Aplikasi iPad Tingkat Dunia di Las Vegas

Post  Admin Mon Mar 14, 2011 4:30 am

Prestasi mentereng kembali ditorehkan putra Indonesia. Pada 11-14 Oktober, Tri Joko Rubiyanto menyabet jawara desain aplikasi iPad sejagat yang dihelat di Metro-Goldwyn-Mayer (MGM) Mirage, Las Vegas, Amerika Serikat.

Di dunia maya, nama Tri Joko Rubiyanto dikenal dengan nama djackmania. Nama itu dipilih bukan lantaran dia penggemar klub sepak bola asal ibu kota, Persija. Tetapi, bapak dua anak itu kadung karib dipanggil Jack oleh rekan-rekannya. "Karena tinggalnya di Jakarta, sekalian saja djackmania," kata Jack saat ditemui di tempatnya bekerja di sebuah kantor agen periklanan di kompleks Timah, Pancoran, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Ruangan kerja Jack cukup sederhana. Berukuran 16 meter persegi dengan enam komputer yang ditata di tengah saling membelakangi. Dinding selatan ruangan terdapat jendela kaca berhadapan dengan pepohonan akasia yang lumayan tinggi. Ruangan mungil di lantai 2 itu pun menjadi cerah dan seger. Tidak sumpek meski AC dimatikan.

Saat ditemui Jawa Pos, Jack sedang mengutak-atik iPad. Perangkat terbaru produksi Apple Inc. itu dibungkus selubung kain yang membuatnya terlihat eye-catching. Beberapa kali dia me-nutul-nutul dan menggesek-gesek layar perangkat anyar itu dengan tangannya.

Jack lantas membuka sebuah desain aplikasi dan memamerkan kepada Jawa Pos. Desain itu dibuat untuk perusahaan dengan merek dagang Ferguson, sebuah produsen peralatan dapur dan rumah tangga yang kondang di negeri Barat. Separo layar digunakan untuk gambar keran air. Jack menggunakan warna dominan hitam dan hijau gelap. "Biar kelihatan mewah. Ini kan merek high end. Jangan pakai warna terlalu cerah," ujarnya mulai nge-tips.

Lelaki gondrong itu lantas "mencolek" salah satu menu di baris bawah. Di laman kedua itu Jack tetap memadukan warna hijau gelap dan hitam. Gambar-gambar peralatan ledeng dia bikin simpel dan tidak terlalu ramai. Satu frame, satu jenis peralatan ledeng. Rapi dan spesial.

Dua laman itu memang sederhana. Tapi, dua laman tersebut sudah cukup untuk membawa lelaki kelahiran Ngawi, Jawa Timur, tersebut menyabet jawara Kompetisi Studio 2010 TopCoder Open (TCO), turnamen pemrograman komputer dan desain kreatif kompetitif terkemuka dunia. Jack meraup hadiah duit USD 200 ribu (sekitar Rp 1,8 miliar dengan kurs USD 1 = Rp 9.000)."Tapi, pajaknya banyak. Dipotong sana sini menjadi tinggal USD 150 ribu," katanya dengan dahi bekernyit. Berarti, jika dirupiahkan, potongannya Rp 450 juta (USD 50 ribu).

Lomba tahunan itu diadakan TCO melalui situs topcoder.com. TCO tidak semata mengadakan lomba. Situs itu bekerja sama dengan sejumlah merek dagang internasional yang langsung membeli kreativitas para jawara jika desainnya pas.

Jenis lomba yang diadakan TCO pun beragam. Mulai pemrograman, arsitektur, hingga desain grafis untuk website dan aplikasi iPad. Nah, khusus yang disebut terakhir, menurut TCO sebagai kompetisi studio. Kompetisi tersebut diikuti ribuan peserta dari seluruh dunia. Awalnya, para peserta diseleksi secara online selama empat bulan. Mereka harus mengumpulkan poin-poin dari setiap desain yang mereka serahkan.

Setelah lulus seleksi, 14 orang akan dibawa ke babak semifinal dan final. Dua babak penentuan itu digelar di MGM Mirage di Las Vegas, Amerika Serikat. Penentuan juara berlangsung singkat. Hanya lima hari mulai tanggal 11 hingga 14 Oktober lalu.

Di babak semifinal, 14 peserta dibagi dua grup. Di setiap grup, tiga teratas akan dibawa ke final. Enam peserta itulah yang bakal bertempur memperebutkan trofi bergengsi bagi para desainer. Jack bersaing dengan semifinalis dan finalis dari beberapa negara. Di antaranya, Venezuela, Filipina, India, Hongkong, Australia, Denmark, plus tiga rekan dari Indonesia.

Babak final, kata Jack, merupakan babak yang paling menegangkan. Dia memiliki nilai yang sama kuat dengan Dale Napier, peserta dari Australia. Namun, juri akhirnya memilih karya Jack sebagai jawara Kompetisi Studio 2010. "Rasanya bangga. Berkali-kali saya ikut lomba ini, tapi tidak pernah juara. Akhirnya juara sekarang," kata lelaki 34 tahun lulusan Jurusan Teknik Elektro ITS itu lantas tersenyum
Admin
Admin
Admin

Jumlah posting : 86
Join date : 31.01.11
Umur : 32
Lokasi : tangerang

https://raharja.forumid.net

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik